Monday, May 13, 2019

5 Manajer Yang Kinerja Dipertanyakan Setelah Kontrak Permanen

SBOBETac – Performa pemain dan manager yang naik turun merupakan sebuah hal yang biasa dalam sepakbola. Jika permainan sebuah tim bagus tentu tidak lepas dari peran pemain, namun tidak jarang manajer juga turut ikut ambil peran dalam sebuah tim, racikan strategi dan taktik yang pas dan jeli dapat membuat para pemain lebih mudah menunjukan keterampilan serta performa mereka masing-masing. Namun tentu saja tidak semua selalu berjalan dengan lancar dan baik bagi beberapa manager hingga akhirnya bisa dipecat oleh klub.

Mendapatkan kontrak permanen merupakan impian setiap interim atau manajer sementara. mereka biasa menunjukkan kinerja serta racikan strategi yang bagus sebelum akhirnya mendapatkan kontrak permanen dari para petinggi klub. Namun tidak sedikit dari para manajer yang setelah mendapatkan kontrak permanen malah menunjukan kinerja yang menurun.

Berikut rangkuman Bolazola, 6 Manajer dengan kontrak permanen yang menunjukan kinerja menurun.

1. Craig Shakespeare


Dia merupakan seorang interim yang ditunjuk Leicester City setelah mereka memecat Claudio Ranieri pada tanggal 23 Februari 2017 yang tidak berhasil memaksimalkan Leicester City pada musim 2016/17 dan malah tampil dengan buruk. Craig Shakespeare yang saat itu menjabat sebagai asisten pelatih lantas ditunjuk untuk menggantikannya. Pertandingan pertama yang harus di jalani Craig merupakan pertandingan berat yakni harus menghadapi Liverpool. Namun secara tak terduga, Leicester dapat menang 3-1. Sejumlah rekor lalu dia torehkan bersama Leicester, dia menjadi manajer asal Inggris pertama yang sukses membawa timnya mencetak tigal gol dalam tiga laga secara beruntun. Torehan ini jelas membuat pihak Leicester terkesan dan langsung menyuguhkan kontrak 3 musim pada juni 2017. Namun apa daya ternyata performa yang ditunjukan ternyata tidak konsisten. Leicester bahkan terjebak di zona degradasi, Craig sendiri dipecat pada oktober 2018.

2. Santiago Solari

  
Performa Real Madrid pada musim 2018/2019 menjadi salah satu performa El Real yang bisa dibilang buruk dalam 10 tahun terakhir, inkonsistensi performa menjadi alasan pihak klub untuk memecat Julen Lopetegui setelah El Real takluk 5-1 oleh Barcelona pada oktober 2018 silam. Santiago Solari lantas ditunjuk sebagai interim untuk menggantikan Julen. Dibawah nahkoda Santiago, secara mengejutkan dia berhasil memberikan empat kemenangan beruntun. Hal ini membuat pria asal argentina ini diangkat menjadi manajer tetap dan dibeli kontrak dua musim oleh pihak El Real. Setelah itu El Real kembali menunjukan inkonsistensinya, bahkan El real disingkirkan Ajax di Champions League dan Barcelona di Copa Del Rey. Di La Liga sendiri, Madrid menempati peringkat tiga. Pihak Klub kembali memutuskan melakukan pergantian manajer. Zinedine zidane kemudian kembali dipulangkan ke Bernabeu.

3. Roberto Di Matteo

   
Pelatih yang satu ini ditunjuk oleh Chelsea setelah memecat Andre Villas-Boas setelah Chelsea mengalami kekalahan 1-3 dari Napoli pada babak 16 besar Liga Champion. Pria ini sebelumnya merupakan asisten pelatih yang kemudian ditunjuk sebagai interim. Dibawah tangan Matteo, The Blues sanggup menunjukkan performa yang luar biasa, yakni memenangkan FA Cup dan Champions League. Pihak klub lalu memberikan kontrak 2 musim untuk Di Matteo. Namun setelah itu pada musim 2012/13, The Blues malah tampil buruk. Puncaknya adalah kalah 3-0 dari Juventus di babak fase group Liga Champion. Setelah itu Di Matteo lalu dipecat.

4. Ole Gunnar Solskjaer
   
 
Mantan pemain Manchester United yang ditunjuk setelah pemecatan Jose Mourinho pada musim 2018/19 setelah kalah 1-3 dari Liverpool. Ole Gunnar Solskjaer kemudian menjadi interim super kala itu, dibawah naungannya, dia berhasil membawa Man United menjadi tim yang tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan secara beruntun. Comeback nya Man United di kancah Liga Champion saat melawan PSG juga merupakan hasil arahan Ole Gunnar Solskjaer dan berhasil mengamankan satu tempat di babak delapan besar. Pencapaian ini lantas membuat manajement The Red Devils senang dan langsung memberikan kontrak tiga musim kepada Ole Gunnar Solskjaer. Namun ternyata hal tersebut malah membuat Ole Gunnar Solskjaer menunjukan performa menurun. Dua kemenangan dari enam pertandingan menjadi rekor yang buruk, apalagi setelah kekalahan 4-0 dari Everton. Man United sendiri dipastikan akan mengakhiri musim ini tanpa gelar setelah kalah agregat gol 4-0 dari Barcelona. Dan di Premier League sendiri, Man United hanya bisa menempati posisi ke enam klasemen sementara.

 5. Tim Sherwood


 Tim Sherwood yang awalnya merupakan asisten dari Andre Villas Boas yang saat itu menahkodai Tottenham Hotspur ditunjuk sebagai interim pada tahun 2013 setelah pemecatan Villas Boas sendiri. Performa yang ditunjukan Tottenham sendiri juga tidak bagus dibawah kendali Tim Sherwood. Setelah menelan kekalahan perdananya dan kemenangan 3-2 saat menjamu Southampton, Spurs langsung secara resmi mengangkatnya sebagai manajer tetap dengan kontrak 18 bulan. Performa The Lilywhites tetap menurun dan hanya mampu bertengger di posisi ke enam premier league kala itu. Pada tanggal 13 Mei 2014, Tim Sherwood kemudian dipecat.



=======================================================================================================


   JANGAN SAMPAI TERLEWATKAN BERITA MENARIK LAINNYA :

Takut menang banyak tidak dibayar?
Menang berapapun dibayar, kalah dapat cashback?? Minimal Deposit Rp 10rb & Withdraw 50rb,salah satu BO Terbesar & Terpercaya >>>>>>>>QQVIP88<<<<<<<<<

Hanya dengan 1 USER ID bisa bermain di semua permainan:
- Sportbook
- Livecasino
- E Games
- Fish Hunter
- Racing
- Poker
- Lottery

Yuk langsung daftar ??

-WA QQVIP88    : +855-9652-04523
-WA SBOBETac    : +855-8621-9163

Link Daftar QQVIP88    : http://www*qqvip88*com/Member/Register
Link Daftar SBOBETac    : http://www*sbobetac*com/register.html
( Bintang ganti titik )
 

0 comments:

Post a Comment